KONSEP,
KEMAMPUAN, PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI
1.
Konsep Bahasa
Menurut Jahja (2011:53) bahasa
merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini
tercakup semua cara untuk berkomunikasi, di mana pikiran dan perasaan dinyatakan
dalam bentuk lambang atau symbol untuk mengungkapkan sutu pengertian seperti
dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka.
Selanjutnya menurut Santrock
(2007:353) bahasa adalah suatu bentuk komunikasi- entah itu lisan, tertulis
atau isyarat yang berdasarkan pada suatu sistem dari symbol symbol. Bahasa
terdiri dari kata kata yang digunakan oleh masyarakat beserta aturan aturan
untuk menyusun berbagai variasi dan
mengkombinasikannya.
Dari pendapat diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa Bahasa merupakan sarana yang efektif untuk menjalin komunikasi
sosial. Tanpa bahasa, komunikasi tidak dapat dilakukan dengan baik dan
interaksi sosial pun tidak akan pernah terjadi. Arena tanpa bahasa, siapa pun
tidak akan dapat mengekspresikan diri untuk menyampaikan kepada orang lain.
2.
Kemampuan bahasa
Menurut Jamaris dalam Susanto
(2011:78) karakteristik kemampuan bahasa anak usia 4 tahun adalah sebagai
berikut :
a.
terjadi perkembangan yang
cepat dalam kemampuan bahasa yang digunakan.
b. telah menguasai 90% dari fonem dan sintaksi
bahasa yang digunakan.
c.
dapat berpartisipasi dalam
suatu percakapan.
kemampuan bahasa anak usia 5-6 tahun adalah
sebagai berikut :
- Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2.500 kosakata,
- lingkup kosakata yang dapat diucapkan anak menyangkut warna, ukuran, bentuk, rasa, bau, keindahan, kecepatan, suhu, perbedaan, perbandingan, jarak, dan permukaan (kasar-halus),
- Anak usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar yang baik,
- dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan tersebut,
- Percakapan yang dilakukan oleh anak 5-6 tahun telah menyangkut berbagai komentarnya terhadap apa yang dilakukan oleh dirinya sendiri dan orang lain, serta apa yang dilihatnya. Anak pada usia 5-6 tahun ini sudah dapat melakukan ekspresi diri, menulis, membaca, dan bahkan berpuisi.
dari pendapat
diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kemampuan bahasa pada anak akan mengalami perkembangan sesuai dengan tingkat usianya,
semakin tinggi tingkat usia anak maka semakin berkembang bahasanya, hal ini
tergantung pada stimulasi dan ransangan yang di dapat anak dari lingkungan
sekitarnya.
3.
Perkembangan Bahasa
a. Pengertian
Perkembangan Bahasa
Simanjuntak dan Pasaribu
(1984:49) mengatakan bahwa anak
mempunyai potensi melahirkan apa yang ada dibathinnya melalui suara.
Pertumbuhan suara akan membentuk bahasa. Bahasa adalah ucapan pikiran dan
perasaan manusia dengan mempergunakan alat bunyi yang teratur.
Selanjutnya menurut
Patmonodewo (2008:29) “perkembangan bahasa pada anak anak secara bertahap
berubah dari melakukan ekspresi suara saja lalu berekspresi dengan
berkomunikasi, dan dari hanya berkomunikasi dengan menggunakan gerakan dan
isyarat untuk menunjukkan kemauannya, berkembang menjdai komunikasi melalui
ujaran yang tepat dan jelas”.Selanjunya Yusuf dalam
Djamarah ( 2011:53) mengatakan “ada dua
tipe perkembangan bahasa anak, yaitu :
- Egocentric speech, yaitu anak berbicara kepada dirinya sendiri,
- Socialized Speech, yang terjadi ketika berlansung kontak antara anak dengan temannya atau dengan lingkungannya. Perkembangan ini dibagi kedalam lima bentuk
- adapted in information, disini terjadi saling tukar gagasan atau adanya tujuan bersama yang dicari
- critism, yang menyangkut penilaian anak terhadap ucapan atau tingkah laku orang lain
- command (perintah), request (permintaan) dan threat (ancaman)
- questions (pertanyaan),
- answer (jawaban)”.
Berdasarkan beberapa pendapat
diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan bahasa merupakan sarana yang
efektif bagi anak dalam menjalin komunikasi sosial dan mengungkapkan pikiran
pikiran dan maksud tertentu terhadap orang orang disekitarnya.
b. Aspek- Aspek
Perkembangan Bahasa
Aspek aspek yang berkaitan
dengan perkembangan bahasa anak menurut jamaris dalam Susanto (2011: 77) dapat
dibagi dalam ketiga aspek, yaitu:
- Kosakata, seiring dengan perkembangan anak dan pengalamannya berinteraksi dengan lingkungannya, kosakata anak berkembang dengan pesat.
- Sintaksis (tata bahasa), walaupun anak belum mempelajari tata bahasa, akan tetapi melalui contoh contoh berbahasa yang didengar dan dilihat anak dilingkungannya, anak telah dapat menggunakan bahasa lisan dengan susunan kalimat yang baik. Misalnya, “Rita memberi makan kucing” bukan “kucing Rita makan memberi”.
- Semantik, semantik maksudnya penggunaan kata sesuai dengan tujuannya. Anak di taman kanak kanak sudah dapat mengekspresikan keinginan, penolakan, dan pendapatnya dengan menggunakan kata kata dan kalimat yang tepat. Misalnya, “tidak mau” untuk menyatakan penolakan.
Sedangkan menurut Santrock (2007:70) bahasa
melibatkan lima sistem aturan;
- Fonologi, sistem bunyi dari sebuah bahasa, termasuk bunyi yang digunakan dan bagaimana bunyi bunyi tersebut dapat dikombinasikan.
- Morfologi, merujuk pada satuan makna yang terlibat dalam pembentukan kata.
- Sintaksis melibatkan cara mengombinasikan kata kata untuk menyusun frase dan kalimat yang dapat diterima.
- Semantik, merujuk pada makna kata dan kalimat. Setiap kata mempunyai seperangkat cirri cirri semantik atau atribut - atribut yang dibutuhkan terkait makna.
- Pragmatik, penggunaan bahasa yang tepat dalam konteks yang berbeda.
Berdasarkan penjelasan
pendapat diatas dapat di pahami bahwa yang termasuk aspek aspek perkembangan
bahasa pada anak diantaranya adalah; perkembangan kosakata, perkembangan
sintaksis (tata bahasa), perkembangan bahasa pragmatik.
Sumber:
Santrock,
John W.2007.Child Development, elevent edition
(Perkembangan Anak).Jakarta:
Erlangga.Djamarah,
Syaiful Bahri.2011.Psikologi Belajar.Jakarta
: Rineka Cipta.
Susanto,
Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini.
Jakarta: Prenada Media Group.
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta:
Prenada Media Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar